TERUS BELAJAR, mungkin itu kata yang tepat untuk menggambarkan bagaimana sosok yang akhirnya diantarkan oleh rasa ingin terus belajarnya ini, sampai pada pencapaian yang mungkin sama sekali tak terbayangkan olehnya.
Ia adalah Aji Mirni Mawarni, atau akrab disapa Mawar ini, sekarang menjabat sebagai Direktur dari sebuah perusahaan plat merah di Kabupaten Kutai Timur (Kutim).
Mengawali karir sebagai staf produksi di perusahaan yang sama di Kota Samarinda, kegigihan serta ketekunannya menarik dewi fortuna untuk berpihak padanya. Sebelas bulan setelah ia bekerja, ia dipromosikan menjadi Sekretaris Direktur Utama (Dirut).
Keberuntungan itu disyukurinya dengan terus bekerja keras dan tidak berhenti belajar. Wanita yang disemati gelar Sarjana Teknik oleh Universitas Trisakti ini, tak pernah menyia-nyiakan setiap kesempatan yang datang kepadanya untuk selalu menjarah ilmu baru dalam hidupnya.
“Background pendidikan saya teknik lingkungan hidup, atas dukungan orang tua akhirnya saya bekerja di salah satu BUMD penyedia air bersih. Dan tanpa diduga, dari yang awalnya hanya staff produksi, saya mendapat promosi untuk menjadi Sekretaris Dirut,” cetusnya.
Kesempatan ini juga nampaknya tak luput dijadikannya sebagai ajang belajar. Ia menghabiskan waktu enam tahun, menjadi Sekretaris Dirut yang tanpa disangka memberikannya pelajaran yang tak pernah ia dapat sebelumnya, yaitu ilmu manajerial. Dimana akhirnya, ibu satu orang anak ini menyadari bahwa untuk menjalankan sebuah perusahaan, kemampuan yang bersifat teknis saja tidak cukup. Namun juga harus ditambah dengan kemampuan manajerial yang baik.
Ia menggambarkan bahwa seperti halnya sebuah rumah sakit, yang harus dipimpin oleh seorang dokter. Namun ilmu kedokteran saja tidak cukup. Untuk dapat mengelola rumah sakit dengan baik, dibutuhkan kemampuan untuk mengatur semua kebutuhan, dari dalam sampai luar, dimana semua itu membutuhkan kemampuan manajerial yang mumpuni.
Lagi –lagi dewi fortuna membawa kabar baik, sebuah perusahaan BUMD serupa di kabupaten Kutim mencari talenta yang akan mengisi posisi Direksi. Berbekal pengalamannya itu, serta dorongan suami, Mawar kemudian memberanikan diri untuk mengirimkan lamaran.
Hingga tiba saat ia dipanggil untuk melakukan uji fit and proper test. Sebagai sosok yang dihormatinya tak lupa ia memohon izin kepada atasannya.
“Waktu dipanggil ke Jakarta untuk fit and proper test, saya minta izin ke pak Dirut di Samarinda. Gak sangka beliau mendukung saya. Saya masih ingat sekali beliau bilang Saya akan lolos karena punya potensi,” kenangnya.
Setelah melalui serangkaian proses, wanita penikmat musik Jazz ini akhirnya lolos seleksi dan kemudian resmi menjabat Direktur setelah dilantik pada 14 April tahun 2008 lalu.
Menjadi seorang Direktur sebuah perusahaan besar, tentu tidaklah perkara mudah. Apalagi jika perusahaan tersebut berkaitan dengan pelayanan kebutuhan banyak masyarakat.
Mawar mengatakan yang paling penting bukan bagaimana kita meraihnya, tapi yang terpenting adalah bagaimana kita bisa terus belajar dan memberikan upaya yang paling baik yang kita bisa.
Dibawah kepemimpinannya, perusahaan yang sempat morat – marit ini, kini sedang terus berbenah, perbaikan demi perbaikan terus dilakukan. Mawar selalu berharap kehadirannya bisa menjadi tidak hanya memberi perbaikan untuk dirinya sendiri tapi juga untuk banyak orang.(rs616)
Tips kerja ala Aji Mirni Mawarni
1. Jangan anggap remeh kemampuan kita. Ketika akan melakukan sebuah pekerjaan biasanya kita akan mengukur seberapa kemampuan kita menyelesaikan pekerjaan tersebut. Namun jangan sekali-kali meremehkan diri kita sendiri, jika kita terus belajar, dan tidak mudah menyerah, bukan tidak mungkin hal yang sebelumnya kita pandang mustahil, akan bisa kita kerjakan.
2. Disiplinkan diri kita dulu, baru mengajak orang lain.
3. Hargai orang lain. Baik saat kita menjadi atasan atau bawahan, kita harus selalu menghargai upaya dan kerja yang orang lain lakukan. Jangan menganggap andalah yang paling berperan dalam penyelesaian sebuah pekerjaan.
4. Jangan mudah menyerah. Setiap pekerjaan pasti selalu akan menghadapi permasalahan. Karena memang kehadiran kita di perusahaan adalah untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Berhenti mengeluh, lakukan pemetaan permasalahan, buatlah list prioritas masalah mana yang akan lebih dulu kita selesaikan.
5. Pasrahkan semua hasil dan keputusannnya kepada Tuhan. Pasrah bukan berarti diam, setelah semua upaya maksimal telah kita lakukan maka perkara hasilnya adalah urusan Tuhan. Ketika kita sudah memasrahkan kepada Tuhan maka jika berhasil kita akan bersyukur, dan bila gagal kita akan ikhlas mencari kekurangan upaya yang telah dilakukan untuk dapat mengetahui langkah perbaikan apa yang dapat kita lakukan selanjutnya.